| Fashion | Food | Craft |
Keyword: Recycle Product, Green Product, Global Warming, Produk Daur Ulang, Kertas Bekas, Koran Bekas, Furniture.
------------------------------------------------------------------
Tumpukan koran bekas yang ada di ruang baca seringkali mengganggu pemandangan. Ada baiknya Anda belajar dari ‘Trio’ Usman, Selly dan Fauzan mengolah Koran bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat, bahkan mendatangkan fulus.
Jangan buang koran bekas Anda! Himbauan ini memang ada benarnya. Koran bekas, selain bisa dijual kiloan juga dapat ‘didaur ulang’ menjadi bentuk kerajinan. Kreatifitas dan kejelian menangkap peluang sudah semestinya muncul agar fulus terus menebal. Seperti yang dilakukan oleh ‘Trio’ Usman, Selly dan Fauzan.
Mereka bertiga berkolaborasi dalam menciptakan produk-produk yang terbuat dari bahan koran bekas. Melalui media yang sudah tak terpakai inilah dihasilkan karya seni yang berkualitas dan bernilai tinggi. Hasilnya berupa kerajinan seperti meja makan, lemari pakaian, meja kantor, meja lampu, bingkai foto, vas bunga, tatakan akuarium, tempat tissue, yang telah dikreasikan menjadi benda fungsional.
Menurut Fauzan, asal mula tercetusnya ide membuat produk dari koran bekas ini datang begitu saja. Pada saat itu pikiran mereka melayang-layang memikirkan apa yang harus mereka buat. Dalam benak Fauzan terlintas untuk menghasilkan sesuatu karya yang unik namun terbuat dari bahan yang tak terpakai alias sampah. Gayung pun bersambut. Ide kreatif Fauzan dipadu dengan ketrampilan tangan rekannya, Selly, menghasilkan sebuah produk dengan keindahan yang tak terduga sebelumnya.
Lantas mengapa koran bekas yang dipilih? Fauzan punya alasan. Sifat koran yang semakin hari semakin pudar warnanya inilah rupanya yang menjadi daya tariknya. Kepudaran itu yang nantinya akan membuat produk terlihat lebih unik dan klasik. “Kalau kertas yang lain seperti misalnya karton, mungkin semakin hari akan pudar juga seperti Koran. Tapi kalau menurut saya kepudaran yang terdapat pada karton tidak ada nilai seninya,” katanya.
Usaha yang dibangun sejak tiga tahun silam, tepatnya sekitar tahun 2005 ini diawali dengan modal usaha sekitar Rp 10 juta, yang digunakan untuk biaya produksi dan promosi. Upaya memperkenalkan produknya dilakoni Fauzan dan rekan-rekannya dengan rajin mengikuti berbagai pameran. Selain itu mereka juga aktif melakukan telemarketing dengan cara menghubungi teman dan para kenalan melalui via telepon.
Sumber: http://www.karir-up.com/2009/01/pesulap-limbah-dari-boyolali/
------------------------------------------------------------------
Artikel Terkait:
Dluwang Art: Mengangkat Derajat Koran Bekas
Sepatu dari Koran Bekas
Berbagai Produk dari Koran Bekas
------------------------------------------------------------------
Jumat, 25 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar