| Fashion | Food | Craft |
Keyword: Recycle Product, Green Product, Global Warming, Produk Daur Ulang, Kertas Bekas, Koran Bekas, Kerajinan.
------------------------------------------------------------------
ISU global warming yang semakin meluas di industri mode membuat para pelaku fashion berusaha mencari cara untuk menjadikan mode sebagai industri yang ramah lingkungan.
Desainer Colin Lin adalah salah satu insan mode yang peduli terhadap lingkungan dan berusaha membuat perubahan dengan merancang sepatu berbahan kertas koran bekas.
"Awalnya, dulu saya diprotes karena memiliki banyak sekali tumpukan kertas koran bekas. Lalu saya berpikir, jika hanya dibuang, tumpukan itu hanya akan menjadi sampah, jadi kenapa tidak menggunakannya untuk sesuatu yang bisa lebih berguna," ujar perancang asal Taiwan itu.
Dengan menggunakan kertas koran bekas sebagai bahan, Lin pun membuat sepatu dan tote bag. Tidak membutuhkan waktu lama bagi desainer berusia 50 tahun itu untuk memasarkan produknya, dan langsung meraih respons positif, terutama dengan semakin sadarnya masyarakat akan pemanasan global dan kerusakan lingkungan.
"Sekarang ini eco-product menjadi sesuatu yang populer. Saya rasa saya memasuki celah yang tepat," ujarnya.
Produk sepatu dan tas berbahan kertas Lin kini sudah tersebar jauh dari Taiwan, bahkan mencapai pasar Amerika dan Eropa, di mana eco-consumers berkembang pesat. Lin mengatakan, sejak diluncurkan tahun lalu, saat ini perusahaannya telah menjual lebih dari 4.000 pasang sepatu.
"Saya senang dengan perkembangan ini karena sejak dulu saya memang berkeinginan menciptakan koleksi yang merupakan sinergi fashion, kenyamanan, dan lingkungan," terang Lin, yang juga menggunakan material organik, seperti sisik ikan dan rafia.
Selain karena mengusung green fashion, produk Lin juga menjadi favorit karena mengandung filosofi dalam desainnya. Lin mengatakan, kebanyakan rancangannya terinspirasi dari cerita rakyat ataupun legenda baik dari Taiwan maupun China. Tentu saja, hal lain yang sangat memengaruhi penjualan produk Lin adalah harganya yang terjangkau.
Lin menjelaskan, dibutuhkan waktu 2?4 hari untuk membuat sepasang sepatu atau tas, yang kemudian dibanderol seharga USD100?150 untuk sepatu dan USD260 untuk tas.
"Saya menjaga proses pembuatannya tetap ramah lingkungan," ujar Lin, yang mengatakan bahwa dirinya tidak takut dengan plagiarisme.
"Saya justru mendorong agar lebih banyak industri yang melakukan ini. Saya hanya bisa berkontribusi sedikit terhadap sampah koran dan kertas bekas. Namun, bayangkan berapa banyak sampah yang akan terkurangi jika banyak orang di luar sana melakukan hal yang sama dengan saya," pungkasnya.
Sumber: http://lifestyle.okezone.com/read/2009/12/02/29/281014/desainer-taiwan-produksi-sepatu-dari-koran-bekas
----------------------------------------------
Artikel Terkait:
Dluwang Art: Mengangkat Derajat Koran Bekas
Menyulap Koran Menjadi Barang Berkualitas
Berbagai Produk dari Koran Bekas
------------------------------------------------------------------
Jumat, 25 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar